Comentario: Power and Politics: How Global Shifts Created the Forex Market
Kekuasaan dan Politik: Bagaimana Pergeseran Global Menciptakan Pasar Valas
Uang bukan sekadar alat tukar—melainkan representasi kekuasaan. Sejarah pass valas berkaitan erat dengan politik dan strategi nasional, sama seperti sejarah mata uang. Selama berabad-abad, perubahan rezim politik, perang, dan perjanjian telah membentuk interaksi mata uang dan bagaimana paso valas beroperasi saat ini.
Pada zaman kuno, mata uang merupakan alat pemerintahan. Para penguasa Mesir, penyayang kota Yunani, dan kaisar Romawi mencetak koin bergambar mereka, menggunakan uang untuk memperluas pengaruh mereka. Penukar mata uang adalah agen politik, yang memfasilitasi perdagangan antara wilayah taklukan dan sekutu. Valas, dalam hal ini, berawal sebagai produk sampingan dari penaklukan politik. Prof FX
Melompat ke abad ke-19, kita melihat formalisasi Standard Emas. Inggris, yang saat itu merupakan kekuatan dominan dunia, memimpin langkah ini. Dengan mengikat mata uang pada emas, negara-negara dapat membangun kepercayaan dan konsistensi dalam perdagangan. Namun, hal ini juga memberi kekuatan luar biasa bagi negara-negara dengan cadangan emas. Standar Emas menciptakan tatanan global yang stabil—namun runtuh akibat tekanan politik selama Depresi Besar.
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian. Sebagai tanggapan, Perjanjian Bretton Woods tahun 1944 berupaya menciptakan stabilitas. Perjanjian tersebut mematok mata uang global terhadap dolar AS, yang juga dipatok terhadap emas. AS, yang kini menjadi deniala adidaya baru dunia, secara efektif mengendalikan keuangan global. Perjanjian tersebut melembagakan dominasi Amerika, menjadikan dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Namun, pada tahun 1970-an, tantangan ekonomi AS dan pergeseran global membuat sistem tersebut tidak dapat dipertahankan. Presiden Nixon mengakhiri konvertibilitas dolar terhadap emas pada tahun 1971, yang kemudian memicu nilai tukar mengambang bebas. Pass valas kini harus merespons perkembangan politik secara instan. Kudeta, pemilu, atau pengumuman bank sentral dapat mengubah nilai mata uang dalam sekejap.
Valuta asing modern merupakan cerminan diploma global. Bank sentral melakukan intervensi untuk melindungi perekonomian mereka. Pemerintah memberlakukan kontrol modal atau mematok mata uang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Perang mata uang, sanksi, dan manipulasi suku bunga merupakan alat politik sekaligus alat ekonomi.
Pada akhirnya, pass valas mencerminkan struktur kekuatan global. Setiap kenaikan dan penurunan nilai mata uang mencerminkan aksi atau ketidakaktifan politik. Selama negara-negara mencari pengaruh dan stabilitas, valas akan tetap menjadi medan pertempuran utama—tenang, digital, dan sangat berpengaruh.
Referensi:
https://colegiosantander.edu.mx/forums/ https://ucgp.jujuy.edu.ar/ https://rciims.mona.uwi.edu/ https://portaldata.batukota.go.id/ https://connects.ctschicago.edu/ https://www.internship.edu.vn/ https://datosabiertos.sanjuan.gob.ar/ http://csdlcntmgialai.gov.vn/user/proffx https://dadosabertos.ufersa.edu.br https://www.academia.umss.edu.bo/ https://gtic.edu.co/ https://bhie.edu.eg/ https://mpc.imu.edu.kg https://learndash.aula.edu.pe https://jamesgosling.edu.mx/ https://bta.edu.gt/
lantera sera sera myagensieh@tempr.email (2025-08-18)